Penerapan Model Pembelajaran Reflektif untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Abstract
Kemampuan berpikir kritis siswa Madrasah Aliyah dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) masih tergolong rendah karena metode pembelajaran yang digunakan guru cenderung monoton dan kurang menumbuhkan refleksi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa melalui penerapan model pembelajaran reflektif pada mata pelajaran SKI di MA Al-Yusriah Pangkalan Susu. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian terdiri atas 21 siswa kelas XI, yang meliputi 11 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan tes hasil belajar, kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran reflektif dapat meningkatkan aktivitas dan kemampuan berpikir kritis siswa. Ketuntasan belajar meningkat dari 71,42% pada siklus I menjadi 85,71% pada siklus II. Temuan ini membuktikan bahwa model pembelajaran reflektif efektif dalam menumbuhkan partisipasi aktif dan berpikir kritis siswa pada pembelajaran SKI.
References
Aprilia, N. (2016). Implementasi Model Pembelajaran Reflektif Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Mahasiswa Pendidikan Biologi Pada Mata Kuliah Strategi Pembelajaran Di Program Studi Fkip Universitas Ahmad Dahlan. Jurnal Bioedukatika, 4(1), 1–8.
Arifin, Z. (2017). Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Di Sekolah Menengah. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 22(3), 74–80.
Candra Wijaya, S. (2013). Penelitian Tindakan Kelas: Konsep Dasar Dan Penerapannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Dewey, J. (1933). How We Think: A Restatement Of The Relation Of Reflective Thinking To The Educative Process. Boston: D.C. Heath And Company.
Effrata, A. (2021). Landasan Hukum Pendidikan Di Indonesia. Meretas: Jurnal Ilmu Pendidikan, 8(2), 112–122.
Facione, P. A. (2015). Critical Thinking: What It Is And Why It Counts. Insight Assessment. Retrieved From Https://Www.Insightassessment.Com
Kemmis, S., & Mctaggart, R. (1988). The Action Research Planner. Victoria: Deakin University Press.
Nadhiroh, S., & Anshori, I. (2023). Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Dalam Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Fitrah: Journal Of Islamic Education, 4(1), 58–69.
Rais, M., & Aryani, F. (2019). Pembelajaran Reflektif: Seni Berpikir Kritis, Analitis, Dan Kreatif. Surabaya: Lppm Uin Sunan Ampel Press.
Ramyulis, (2020). Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia.
Sani, B. (2016). Perbandingan Kemampuan Siswa Berpikir Reflektif Dengan Siswa Berpikir Intuitif Di Sekolah Menengah Atas. Jurnal Pendidikan Dan Sains, 4(2), 60–69.
Siswono, T. Y. E. (2016). Berpikir Kritis Dan Berpikir Kreatif Sebagai Fokus Pembelajaran Matematika. Dalam Prosiding Seminar Nasional Matematika Dan Pendidikan Matematika (Senatik 1) (Hlm. 1–10). Surabaya: Unesa.
Syurgawi, A., & Yusuf, M. (2020). Metode Dan Model Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Jurnal Pendidikan Islam, 4(2), 175–184.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. (2003). Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78. Jakarta: Sekretariat Negara.
Vera, K., & Wardani, K. W. (2018). Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis Melalui Model Problem-Based Learning Berbantuan Audio Visual Pada Siswa Kelas Iv Sd. Jartika: Jurnal Riset Teknologi Dan Inovasi Pendidikan, 1(2), 33–41.
Wijaya, C., & Rusyan, A. (2016). Kemampuan Berpikir Kritis Dalam Pendidikan Abad 21. Bandung: Alfabeta.

